Senin, 25 Agustus 2008

BERANDA SEKOLAH

Bersiap-siap untuk pulang. Kartini, Datnawati, Yus Rijal, dan Saderia setelah habis kerja bakti setiap jumat.
Inilah deretan guru yang patut diberikan penghargaan atas dedikasinya selama mengabdi di SMAN 1 Latambaga, dari ujung nampak Jamal atau biasa dipanggil Bagong, ia guru TIK, Muthahir, guru Sejarah, Darnawati SAg (guru Pendidikan agama Islam,) Saderia, S.Ag. dan masih ada dibelakang yang tidak nampak wajahnya. Gambar diambil pada saat pembukaan MOS TP 2008.

Kegiatan Pembukaan MOS SMAN 1 Latambaga TP 2008

Kepala Sekolah SMAN 1 Latambaga, Drs Parham menyematkan tanda pengenal kepada dua orang siswa baru sebagai tanda dimulainya kegiatan masa orientasi sekolah. (foto: ridwandemmatadju)

Guru Populer di SMAN 1 Latambaga

Inilah dua Guru Yang terbilang cukup populer di SMAN 1 Latambaga, disampingnya ada Darnawati yang senyum-senyum melihat penampilan guru yang satu ini.

Guru Idola di SMAN 1 Latambaga

Saderiah SAg, termasuk dalam deretan guru idola

Ketua Komite SMAN 1 Latambaga


H.Yahya Darise, SPd.

Kepala Sekolah


Drs. Parham, Kepala SMAN 1 Latambaga

ARTIKEL SISWA

Potret Lingkungan SMAN 1 Latambaga

Lingkungan SMA N 1 Latambaga terkenal sangatlah indah karena dari kejauhan kita dapat melihat dan memandang keindahan lautan dengan bebas dan juga kita melihat sebagian besar gedung-gedung sekolah dan rumah penduduk yang berada disekitar Kolakaasi.

SMAN I Latambaga terletak dikolakaasi kecamatan Latambaga dan sekolah ini merupakan sekolah yang berbeda dari yang lainnya yaitu letaknya dipegunungan. Inilah keunikan yang dimiliki oleh SMA N 1 Latambaga. Walaupun siswa-siswi SMA N 1 Latambaga sering mengeluh kecapean, namun mereka senang karena SMA N 1 Latambaga mampuh melakukan persaingan dengan persaingan dengan sekolah yang lainnya dengan menunjukkan suatu prestasi dibidang pelajaran maupun olahraga.

SMA N 1 Latambaga merupakan sekolah yang baru, sehingga nampak jelas kita lihat sarana dan prasarana sekolah ini sangat terbatas seperti gedung masjid yang belum ada, gedung komputer dan alat-alat laboratorium dan perpustakaandan juga fasilitas dalam prosesbelajar belum mencukupi seperti gedung kelas, hanya ada 3 kelas.

Karena sarana dan prasarana kelas yang tidak mencukupi sehingga siswa-siswi harus menggunakan gedung laboratorium, gedung perpustakaan dan ruang tata usaha terpaksa digunakan oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi itu belum mencukupi juga sehingga siswa-siswi kelas dua dan siswa-siswi kelas satu bergiliran sekolah pagi dan sekolah sore walupun demikian siswa-siswi SMA N 1 Latambaga tetap semangat untuk lebih maju.

Tiap halaman lingkungan SMA N 1 Latambaga terdapat banyak pepohonan yang tinggi sehingga pada saat proses belajar mengajar berlangsung kami tidak merasa kegerahan kita dapat merasakan udara yang sejuk.

Selain itu SMA N 1 Latambaga mempunyai lingkungan yang bersih karena pada hari jumat semua siswa harus bekerja sama membersihkan halaman-halaman kelasnya masing-masing.Dan juga lapangan upacara yang sangat sempit sehingga siswa apabila ada kegiatan seperti olahraga harus mencari lapangan diluar dari sekolah.(**)

ARTIKEL SISWA

Potret Lingkungan SMAN 1 Latambaga

Lingkungan SMA N 1 Latambaga terkenal sangatlah indah karena dari kejauhan kita dapat melihat dan memandang keindahan lautan dengan bebas dan juga kita melihat sebagian besar gedung-gedung sekolah dan rumah penduduk yang berada disekitar Kolakaasi.

SMAN I Latambaga terletak dikolakaasi kecamatan Latambaga dan sekolah ini merupakan sekolah yang berbeda dari yang lainnya yaitu letaknya dipegunungan. Inilah keunikan yang dimiliki oleh SMA N 1 Latambaga. Walaupun siswa-siswi SMA N 1 Latambaga sering mengeluh kecapean, namun mereka senang karena SMA N 1 Latambaga mampuh melakukan persaingan dengan persaingan dengan sekolah yang lainnya dengan menunjukkan suatu prestasi dibidang pelajaran maupun olahraga.

SMA N 1 Latambaga merupakan sekolah yang baru, sehingga nampak jelas kita lihat sarana dan prasarana sekolah ini sangat terbatas seperti gedung masjid yang belum ada, gedung komputer dan alat-alat laboratorium dan perpustakaandan juga fasilitas dalam prosesbelajar belum mencukupi seperti gedung kelas, hanya ada 3 kelas.

Karena sarana dan prasarana kelas yang tidak mencukupi sehingga siswa-siswi harus menggunakan gedung laboratorium, gedung perpustakaan dan ruang tata usaha terpaksa digunakan oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi itu belum mencukupi juga sehingga siswa-siswi kelas dua dan siswa-siswi kelas satu bergiliran sekolah pagi dan sekolah sore walupun demikian siswa-siswi SMA N 1 Latambaga tetap semangat untuk lebih maju.

Tiap halaman lingkungan SMA N 1 Latambaga terdapat banyak pepohonan yang tinggi sehingga pada saat proses belajar mengajar berlangsung kami tidak merasa kegerahan kita dapat merasakan udara yang sejuk.

Selain itu SMA N 1 Latambaga mempunyai lingkungan yang bersih karena pada hari jumat semua siswa harus bekerja sama membersihkan halaman-halaman kelasnya masing-masing.Dan juga lapangan upacara yang sangat sempit sehingga siswa apabila ada kegiatan seperti olahraga harus mencari lapangan diluar dari sekolah.(**)

ARTIKEL SISWA

Harapanku Terhadap SMAN 1 Latambaga

Oleh : Ashar Junianto

Pada hakikatnya sekolah merupakan salah satu media atau tempat siswa mengadakan proses belajar mengajar (PBM) secara format namun bukan hanya itu saja yang bisa kita lakukan disekolah. Selain itu ada hal lain yang sangat penting untuk mendominasi terbentuknya mental seorang siswa. misalnya mengikuti kegiatan-kegiatan sosal, mengikuti kegiatan organisasi yang bermanfaat, penyuluhan tentang narkoba, dan lain-lain. Dengan adanya kegiatan semacam itu siswa dapat termotivasi untuk lebih mengenal dirinya untuk menjadi dewasa serta mengetahui betapa pentingnya arti sekolah itu sebenarnya.

Walaupun masih tergolong sekolah yang baru. Namun, SMA NEG 1 LATAMBAGA sudah bisa meraih beberapa prestasi yang cukup gemilang dalam ajang olimpiade dan gerak jalan dalam memperingati 17 agustus yang diadaklan pekan lalu. Ini menandakan bahwa SMAN 1 Latambaga bukan sekolah yang bias diangap remeh oleh sekolah lain. Sekolah ini dapat meraih predikat atau prestasi karena didasarkan usaha dan kerja keras yang begitu tinggi serta potensi dan inisiatif untuk memajukan sekolahnya untuk menjadi lebih maju.

Jika ditinjau dari segi negatifnya, memang SMAN 1 Latambaga masih mempunyai kekurangan yang harus ditambah baik dari segi material maupun inmeterialnya. Misalnya pembangunan perpustakaan, musollah, laboraturium untuk kelas ipa serta yang paling utama menambah kelas yang baru. Dengan tidak adanya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan tersebut, maka sebagai siswa proses belajar mengajar (PBM) akan terganggu. Demikian juga guru dalam mengajar, karena jika hanya mengandalkan teori-teori saja, maka itu tidak akan mencukupi untuk memperluas wawasan intelektual dalam mengenal lebih jauh mata pelajaran yang membutuhkan fasilitas-fasilitas yang akan dibutuhkan. Maka dengan itu harapan kami sebagai siswa utamanya. Agar secepat mungkin menyediakan fasilitas-fasilitas yang belum ada demi memudahkan proses belajar mengajar (PBM) didalam kelas maupun menyangkut diluar kelas.

Disamping itu harus ada kerjasama pemerintah setempat dengan pihak sekolah yang terkait agar membantu mewujudkan tercapainya harapan-harapan siswa. Karena jika tidak ada dukungan serta perhatian dari pemerintah setempat. Maka SMAN 1 Latambaga akan terasa terpojok dengan sekolah lain karena tidak adanya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan seperti halnya sekolah lain. Maka untuk mengantisipasi terjadinya anggapan asumsi pihak luar, Pemerintah sebagai pengawas internal harus menjalankan tugasnya dengan baik agar tercipta harmonisasi yang baik antara pihak yang terkait. Selain itu agar sekolah SMAN 1 Latambaga dapat menjadi sekolah unggulan dan berkualitas, maka kedisiplinan harus ditingkatkan lagi demi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.karena tanpa kedisiplinan tidak akan melahirkan tindakan-tindakan yang dapat menjadi panutan atau contoh bagi siswa lain. Maka dari itu tugas dari guru, memberikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada siswanya untuk tetap mematuhi peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Namun tidak menutup kemungkinan kedisiplinan tersebut dapat terpatuhi seterusnya. Karena sewaktu-waktu sekolah tersebut dapat menjadi sekolah yang tercemar. Karena diakibatkan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan peraturan-peraturan yang ditetapkan.

Keberhasilan sekolah juga ditentukan oleh kebersihan lingkungan. Maka dari itu siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekolahnya dengan cara ikut serta berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang masalah kebersihan. Sehingga fenomena-fenomena yang terdapat di SMAN 1 Latambaga dapat menjadi salah satu contoh bagi sekolah lain. Sekaligus menjadi wahana dan prasana yang efektif dalam pembelajaran masa kini.

Sebagai sekolah yang baru semestinya SMAN 1 Latambaga mengutamakan kepentingan siswa, misalnya dengan cara memberikan beasiswa untuk siswa yang berprestasi serta bantuan kepada siswa yang kurang mampu. Dengan adanya perhatian semacam itu, maka akan membuat seorang siswa akan berpikir untuk tekun belajar. Salah satu faktor utama lain SMAN Latambaga menjadi kurang efetif dalam masalah pembelajaran yaitu karena masalah ekonomi siswa. Ini merupakan bukti nyata yang terjadi di era ini, karena sebagian dari siswa tidak mampu membeli buku-buku yang telah disediakan oleh sekolah. (**)

Kamis, 14 Agustus 2008

PROFIL SMAN 1 LATAMBAGA





I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Negeri 1 Latambaga sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.

Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Negeri 1 Latambaga, yang secara keseluruhan mencakup:

1. struktur dan muatan kurikulum;

2. beban belajar peserta didik;

3. kalender pendidikan;

4. silabus, dan

5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

B. VISI dan MISI

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Negeri 1 Latambaga memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah berikut:

VISI SMA NEGERI 1 LATAMBAGA

Unggul Dalam Prestasi, Terdidik dan Berbudaya yang Berwawasan Imtaq dan Iptek.

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekikinian, sesuai dengan norma dan harapan masayarakat.

Untuk mewujudkannya, Sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut:

MISI SMA NEGERI 1 LATAMBAGA



1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, kreatif dan inovatif.

2. Menunbuhkan semangan berprestasi kepada semua warga sekolah

3. Mengembangkan prestasi yang dimiliki oleh sekolah.

4. Menumbuhkan kegiatan yang bernuansa agamis, berbudaya dan berbudi pekerti luhur.

5. Mengembangkan dan menumbuhkan kegiatan yang berwawasan iptek yang dapat membekali terjun di dunia kerja.

6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga sekolah dan stake holder school.

7. Meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa.

8. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang potensial terutama olah raga dan kesenian.



C. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

D. Standar Kompetensi Lulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP sebagai berikut ini.

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya

4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan

8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan

18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat

20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis

22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris

23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

E. Sasaran Program:

Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah menetapkan sasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.



Sasaran Program Sekolah

SASARAN PROGRAM 1 TAHUN

( 2006 / 2007 )
(Program Jangka Pendek)

SASARAN PROGRAM 4 TAHUN

( 2006 / 2010 )
(Program Jangka Men
engah)

SASARAN PROGRAM 8 TAHUN

( 2006 / 2014 )
(Program Jangka Panjang)

1. Kehadiran Peserta didik, Guru dan Karyawan lebih dari 95%.

1. Kehadiran Peserta didik, Guru dan TU lebih dari 97%.

1. Kehadiran Peserta didik, Guru dan TU lebih dari 98 %.

2. Target pencapaian rata-rata Nilai Ujian Akhir 5,5

2. Target pencapaian rata-rata NUAN lulusan 6,5.

2. Target pencapaian rata-rata NUAN lulusan 7,5.

3. 10 % lulusan dapat diterima di PTN, baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN.

3. 20 % lulusan dapat diterima di PTN baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN.

3. 50 % lulusan dapat diterima di PTN baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN.

4. 85 % peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

4. 90% peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

4. 95% peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

5. Memiliki ekstra kurikuler unggulan (KIR & Olah Raga Bahari )

5. Extra kurikuler unggulan dapat menjuarai tingkat provinsi

5. Ekstrakurikuler unggulan dapat meraih prestasi tinggkat nasional

6. 25 % peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris.

6. 40 % peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris.

6. 60 % peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris.

7. 70 % peserta didik dapat mengoperasikan mengoperasikan program Ms Word dan Ms Excel

7. 75 % peserta didik dapat mengoperasikan 2 program komputer (Microsoft Word , Excel, Power point dan Internet).

7. 100 % peserta didik dapat mengoperasikan 2 program komputer (Microsoft Word, Excel, Power point dan Internet).

8. 15 % Peserta didik mampu melakukan budi daya rumput laut Usalah satu jenis tumbuhan yang bernilai ekonomis.

8. 30 % Peserta didik mampu melakukan budi daya rumput laut salah satu jenis tumbuhan yang bernilai ekonomis.

8. 40 % Peserta didik mampu melakukan budi daya rumput laut salah satu jenis tumbuhan yang bernilai ekonomis.

Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai berikut:

1. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara berkelanjutan;

2. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;

3. Melakukan kerjasama dengan pihak kabupaten dan perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Latambaga untuk membantu pembiayaan bagi peserta didik yang mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi;

4. Mengadakan Tadarusan menjelang pelajaran dimulai, kegiatan Jama’ah Yasin setiap malam Jum’at, Tadabur Alam, peringatan hari besar Islam, dan membentuk kelompok-kelompok pengajian peserta didik;

5. Menjalin komunikasi yang baik dengan Dinas Olah Raga.

6. Kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kolaka atau pihak lain untuk pelaksanaan program sekolah produktif di SMA 1 Latambaga, terutama pada bidang budidaya rumput laut .

7. Pengadaan laboratorium bahasa, komputer.

8. Membentuk kelompok gemar Bahasa Inggris;

9. Membentuk kelompok belajar;

10. Pengadaan buku penunjang;

11. Pengadaan komputer;

12. mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua;

13. pelaporan kepada orang secara berkala;

14. Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka dan Universitas yang ada di Kabupaten Kolaka.



II. KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH

A. Lingkungan Sekolah

SMA Negeri 1 Latambaga terletak di Kelurahan Kolakaasi,Kecamatan Latambaga Kabupaten Kolaka. Keadaan permukaan wilayah Kabupaten Kolaka umumnya terdiri dari gunung dan bukit yang memanjang dari utara ke selatan, memiliki beberapa sungai yang memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, kebutuhan industri, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan irigasi serta pariwisata. Kabupaten Kolaka dipandang dari sudut oceanografi memiliki perairan (laut) yang sangat luas yaitu diperkirakan mencapai + 15.000 Km.

ilayah daratan Kabupaten Kolaka mempunyai ketinggian umumnya dibawah 1.000 meter dari permukaan laut dan berada di sekitar daerah khatulistiwa maka daerah ini beriklim tropis. Suhu udara minimum sekitar 10C dan maksimum 31C atau rata-rata antara 24C - 28C.

B. Keadaan Sekolah

1. Sarana dan Prasarana.

a. Tanah dan Halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas areal seluruhnya 10.000 m2.

Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 1 Latambaga

Status

:

Milik Negara

Luas Tanah

:

10.000 m2

Luas Bangunan

:

750,5 m

Kebun

:

1000 m

Lain-lain

:

7.649.5 m2

b. Gedung Sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar belum memadai.

Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 1 Latambaga

Luas Bangunan

: 750,5 m2

Ruang Kepala Sekolah

: 1 Baik

Ruang TU

: 1 Baik

Ruang Guru

: 1 Baik

Ruang Kelas

: 3 Baik

Ruang Lab. IPA

: 1 Baik

Ruang BP/BK

: 1 Baik

Ruang Perpustakaan

: 1 Baik

Ruang UKS

: 1 Baik

Ruang Osis

: 1 Baik

Kamar Mandi

: 5 Baik

2. Anggaran Sekolah.

Anggaran sekolah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari orang tua peserta didik. Setiap peserta didik dikenai biaya Rr. 30.000,- per bulan.

Sumber Dana Pendidikan SMA Negeri 1 Latambaga

Tahun

Pelajaran

Pemerintah

(Rupiah)

Komite Sekolah

(Rupiah)

Jumlah

(Rupiah)

2006 / 2007

32.825.000

32.825.000

2007/ 2008

11.263.000

72.216.000

83.479.000

Alokasi dana terutama diperuntukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, dan juga untuk memenuhi kelengkapan sarana belajar peserta didik.

C. Personil Sekolah

SMA Negeri 1 Latambaga didirikan pada tahun 2006 . Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 1 Latambaga sejak awal berdirinya (1981) adalah:

NAMA

PERIODE TUGAS

1. Drs. Supriyadi

Tahun 2006 s/d 2007

2. Drs. Parham

Tahun 2007 s/d sekarang

Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 28 orang, terdiri atas guru 23 orang, tata usaha 5 orang

Keadaan Personil Sekolah

NO

NAMA

JABATAN

STATUS

1

Drs. Parham

Kepala Sekolah

PNS

2

Drs.Sadar

Wakasek Kesiswaan

PNS

3

Drs.ST.Bansyuari

Wakasek Sarpras

PNS

4

Muthahir,S.Pd

Wakasek Kurikulum

PNS

5

Ridwan Demmatadju,S.Pd

Wakasek Ur.HUMAS

PNS

6

Natalia Mangiwa,S.Pd

Kood. Laboratorium

PNS

7

Darnawati,S.Ag.

Koord.Perpustakaan

PNS

8

Suardi,S.Pd

Pembina Osia

PNS

9

Saderiah,S.Ag

Guru Mapel

PNS

10

Dra Suhartutik

Guru Mapel

PNS

11

Atik Yuniarti,S.Pd

Guru Mapel

PNS

12

Kartini Indra Dewi,S.Sos

Guru Mapel

PNS

13

Syahriah Nur

Guru Mapel

PNS

14

Nurhaedah,S.Pd

Guru Mapel

PNS

15

Musaidin,S.Pd

Guru Mapel

PNS

16

Antariks-Al.Juddawie,S.Pd

Guru Mapel

PNS

17

Hj.Nurwanita,S.Pd

Guru Mapel

PNS

18

Hertiyani,S.Pd

Guru Mapel

GTT

19

Mustira Yusuf,S.Sos

Guru Mapel

GTT

20

Alif Nur Amin, S.Pd

Guru Mapel

GTT

21

Yusrijal rahim,S.Pd

Guru Mapel

GTT

22

M. Idris, SE

Guru Mapel

GTT

23

Nurlaeli,S.Pd

Guru Mapel

GTT

24

Jusrin

Tata Usaha

PNS

25

Ishak Ting

Tata Usaha

Non Organik

26

Dana

Tata Usaha

Non Organik

27

Muh.Irsan

Tata Usaha

Non Organik

28

Jamaluddin

Tata Usaha

Non Organik

29

Dari sejumlah guru, hanya 87% yang berstatus guru PNS. Sisanya 23 % guru PTT dan sebagai guru honorer.

D. Keadaan Peserta Didik

1. Jumlah peserta didik

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2007/2008 seluruhnya berjumlah 224 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X ada sebanyak 3 rombongan belajar. Peserta didi pada program IPA baik di kelas XI hanya satu rombongan belajar. Sedangkan pada program IPS di Kelas XI masing-masing ada 2 rombongan belajar.

Jumlah Peserta Didik Tahun 2006

Kelas

Jumlah

Jumlah

Laki-laki

Wanita

X

52

60

112

XI-IPA

22

14

36

XI-IPS

30

46

76

Jumlah

104

120

224

2. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah /Droup Out

Peserta didik yang tidak naik kelas dan angka putus sekolah (Droup-Out) peserta didik ternyata cukup tinggi setiap tahunnya.

Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah

Tahun

Kelas

Jumlah

Tidak Naik

Putus Sekolah/DO

Pelajaran

2006/2007

I

115

1

-

1

1

2007 / 2008

I

II

112

112

2008 / 2009

I

II

III

Keadaan tidak naik kelas dan putus sekolah peserta didik terutama disebabkan karena masih kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya pendidikan, selain juga karena faktor kesulitan ekonomi.

Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah telah mengupayakan berbagai bantuan dari berbagai pihak. Pada tahun pelajaran 2006/2007 lebih dari 50% peserta didik mendapatkan bantuan biaya yang berupa beapeserta didik.

Beapesertadidik tahun 2006/2007

ASAL BANTUAN

JUMLAH PENERIMA

(peserta didik)

BKM

34

E. Orang Tua Peserta Didik

Wilayah Kabupaten Kolaka Kecamatan Latambaga memiliki kekayaan alam yang beragam. Sebagai sumber kehidupan kehidupan masyarakat.

Keadaan Orang tua Peserta didik

No

Pekerjaan

Jumlah

Prosentase

1

Petani

112

57%

2

Nelayan

50

25%

3

PNS

20

10%

4

Wiraswasta

15

8 %

Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar (57%) memiliki mata pencaharian sebagai petani. Sebagian kecil orang tua peserta didik (25%) sebagai nelayan, dan hanya beberapa orang tua (10%) sebagai PNS , serta sisanya (8%) wiraswasta.

F. Kerja Sama Sekolah

1. Kerja sama dengan Orang Tua

Kerja sama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada lima peran orang tua dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai:

a. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya;

b. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan;

c. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik;

d. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan

e. sumber belajar.

2. Kerja sama dengan Alumni.

Kerja sama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara maksimal mengingat keberadaan sekolah ini masih tergolong baru.

3. Prestasi yang pernah diraih/dicapai.

1) Bidang Akademis :

- Juara 1 olimpiade sains Komputer dan kebumian Tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2007/2008

- Juara 2 olimpiade sains kimia Tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2007/2008

- Juara harapan 1 olimpiade sains ekonomi dan biologi Tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2007/2008

2) Bidang Non akademis :

§ Juara 3 lari 1500 putra Tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2006/2008

§ Juara 2 lomba pokal grup Tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2006/2007

§ Juara 3 lomba pokal grup Tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2007/2008

§ Juara 3 Qasida Rabbana Tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2007/2008

§ Juara 3 Gerak Jalan putra Tingkat Kabupaten Kolaka Tahun 2006/2007

III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Latambaga memuat kelompok matapelajaran sebagai berikut ini:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

  1. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
  2. kelompok mata pelajaran estetika;
  3. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

NO

KELOMPOK MATA PELAJARAN

CAKUPAN

1.

Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2.

Kewarganegaraan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4.

Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5.

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP.

Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan keterbatasan sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan pengelolaan kelas sebagai berikut ini.

1) SMA Negeri 1 Latambaga menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur kurikulum.

2) Jumlah rombongan belajar berjumlah 6 (enam) rombongan belajar pada masing-masing tingkatan kelas.

3) Kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik

4) Kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas:

- Program Ilmu Pengetahuan Alam (1 rombongan belajar)

- Program Ilmu Pengetahuan Sosial ( 2 rombongan belajar)

a. Struktur Kurikulum Kelas X

1) Kurikulum Kelas X terdiri atas:

- 16 mata pelajaran,

- muatan lokal (spiking inggris)

- program pengembangan diri.

2) Sekolah tidak menambah alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

b. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII

1) Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA dan Program IPS, terdiri atas:

- 13 mata pelajaran,

- muatan lokal (spiking inggris)

- program pengembangan diri.

2) Sekolah tidak menambah alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

Struktur Kurikulum Kelas X

Komponen

Alokasi Waktu

Semester 1

Semester 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

3. Bahasa Indonesia

4

4

4. Bahasa Inggris

4

4

5. Matematika

4

4

6. Fisika

2

2

7. Biologi

8. Kimia

2

2

2

2

9. Sejarah

10. Geografi

11. Ekonomi

12. Sosiologi

1

1

2

2

1

1

2

2

13. Seni Budaya

2

2

13. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2

2

14. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

2

B. Muatan Lokal ( spiking )

2

2

C. Pengembangan Diri

2*)

2*)

Jumlah

38

38

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas XI

Kelas XII

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

2

2

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

2

2

3. Bahasa Indonesia

4

4

4

4

4. Bahasa Inggris

4

4

4

4

5. Matematika

4

4

4

4

6. Fisika

4

4

4

4

7. Kimia

4

4

4

4

8. Biologi

4

4

4

4

9. Sejarah

1

1

1

1

10. Seni Budaya

2

2

2

2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2

2

2

2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

2

2

2

2

2

2

2

B. Muatan Lokal (spiking inggris)

2

2

2

2

C. Pengembangan Diri

2*)

2*)

2*)

2*)

Jumlah

39

39

39

39

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas XI

Kelas XII

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

2

2

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

2

2

3. Bahasa Indonesia

4

4

4

4

4. Bahasa Inggris

4

4

4

4

5. Matematika

4

4

4

4

6. Sejarah

3

3

3

3

7. Geografi

3

3

3

3

8. Ekonomi

4

4

4

4

9. Sosiologi

3

3

3

3

10. Seni Budaya

2

2

2

2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2

2

2

2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

2

2

2

B. Muatan Lokal (Spiking inggris)

2

2

2

2

C. Pengembangan Diri

2*)

2*)

2*)

2*)

Jumlah

37

37

37

37

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Latambaga meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan sebagai berikut:

Mata Pelajaran wajib: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Penjasmani, Seni & Budaya, dan Teknologi Informasi Komunik

Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara peserta didik dan pendidik.

Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik. Guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik agar mampu belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Selain itu, dalam pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran diberikan secara kontekstual dengan memperhatikan perkembangan kekinian dari berbagai aspek kehidupan.

2. Muatan Lokal

Letak geografis SMA Negeri 1 Latambaga yang berada di bukit Kolakaasi akan banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, program Muatan Lokal yang dipilih adalah yang berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar sekolah dan perkembangan IPTEK.

Program Muatan Lokal disusun bekerja sama antara sekolah dengan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kolaka. Muatan Lokal ini ini juga sekaligus merupakan unggulan lokal sekolah. Berikut ini adalah program Muatan Lokal yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.

Program Muatan Lokal

Konservasi dan Pemberdayaan Potensi Bahari.

Kelas X Semester 1

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

Mengungkapkan makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Mengungkapkan makna dalam pecakapan transaksional ( to get things done ) dan interpersonal resmi dan berlanjut dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat.

Kelas X Semester 2

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

Mengungkapakan makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlajut dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional ( to get things done ) dan interpersonal resmi dengan menggunanakan ragam bahasa lisan secara akurat.

Kelas XI Semester 1

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

Mengungkapkan makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan brerlanjut dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal resmi dan berlanjut dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat.

Kelas XI Semester 2

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

Berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan menggunakan ragam bahasa yang sesuai, dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dalam monolog pendek, naratif, deskriptif recount dan anekdot.

Mengungkapkan makna interaksional, ideasional dalam wacana interaksional dalam teks yang berbentuk naratif deskriptif dan recount.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan.

Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut ini.

a. pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 2 jam tatap muka, yaitu:

1) Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik.

Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.

2) pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler setiap hari Sabtu, yaitu:

§ Bola Volley

§ Bola Kaki

§ Tenes Meja

§ Sepak Takrow

§ Pramuka

§ Palang Merah Remaja (PMR)

§ Kelompok Ilmiah Remaja

§ Kelompok Giat Belajar Bahasa Inggris

b. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.

RUTIN

SPONTAN

KETELADANAN

upacara

membiasakan antri

berpakaian rapi

senam

memberi salam

memberikan pujian

sholat berjamaah

membuang sampah pada tempatnya

tepat waktu

kunjungan pustaka

musyawarah

hidup sederhana

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.

4. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diemban oleh mata pelajaran yang bersangkutan.

5. Beban Belajar

Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum..

b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 30% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

c. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

Beban Belajar Peserta Didik

Kelas

Satu jam tatap muka (menit)

Jumlah jam pembela-jaran Per minggu

Minggu Efektif per tahun ajaran

Waktu pembelajaran per tahun

Jumlah jam per tahun (@60 menit)

X s.d. XII

45

35

35

1575 jam pel

(25200 menit)

994,5 jam

6. Ketuntasan Belajar

Ketentuan ketuntasan belajar Minimal di SMA Negeri 1 Latambaga, memperhatikan kemampuan peserta didik dari hasil tes awal, sekolah menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing mata pelajaran sebagai berikut ini.

Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik

MATA PELAJARAN

2006/2007

2007/2008

Pendidikan Agama

70 %

75 %

Pendidikan Kewarganegaraan

70 %

72 %

Bahasa Indonesia

65 %

70 %

Bahasa Inggris

60 %

60 %

Matematika

60 %

60 %

Fisika

60 %

60 %

Biologi

Kimia

60 %

60 %

60 %

60 %

Sejarah

Geografi

Ekonomi

Sosiologi

65 %

60 %

60 %

60 %

65%

62 %

65 %

65 %

Seni Budaya

60 %

65 %

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

70 %

72 %

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Keterampilan /Bahasa Asing

60 %

60 %

62 %

65 %

Muatan Lokal

60 %

62 %

Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun.

7. Penjurusan

a. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah serta dengan memperhatikan keadaan sarana dan prasaran yang tersedia di sekolah, maka sekolah menetapkan hanya ada 2 (dua) jurusan yang diprogramkan, yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

b. Waktu penjurusan

1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa dilakukan akhir semester 2 kelas X.

2) Pelaksanaan penjurusan di semester 1 kelas XI.

c. Kriteria penjurusan :

1) Peserta didik yang bersangkutan naik ke kelas XI

2) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, apabila yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Alam dan nilai matapelajaran yang menjadi ciri khas jurusan ilmu alam ( matematika, fisika, kimia dan biologi) mencapai katagori tuntas.

3) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, apabila yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Sosial dan nilai mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan Ilmu Sosial ( ekonomi, geografi, sejarah dan sosiologi) mencapai katagori tuntas.

8. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dan Kelulusan diatur oleh Sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.

a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir semester 2.

b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada semester 2.

c. Peserta didik dinyatakan NAIK ke KELAS XI, apabila yang bersangkutan memiliki :

§ mata pelajaran yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), maximum 3 (tiga) mata pelajaran

§ kehadiran minimal 90 %.

d. Peserta didik dinyatakan NAIK ke KELAS XII, apabila yang bersangkutan memiliki:

§ mata pelajaran yang tidak mencapai Kriteris ketuntasan minimal (KKM), maximum 3 (tiga) mata pelajaran

§ untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (matematika, fisika, kimia, dan biologi) mencapai Kriteris ketuntasan minimal (KKM).

§ untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi cirri khas Ilmu Pengetahuan Sosial (ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi) mencapai Kriteris ketuntasan minimal (KKM).

§ kehadirannya minimal 90 %

IV. KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.

Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai berikut:

- kelas X melaksanakan Masa Orientasi Sekolah (MOS)

- kelas XI melaksanakan pendaftaran ulang

- kelas XII melaksanakan pendaftaran ulang

B. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 5 (lima) hari, yaitu:

HARI

WAKTU BELAJAR

Senin

07.15 – 13.15

Selasa

07.15 – 13.30

Rabu

07.15 - 13.30

Kamis

07.15 - 12.45

Jum’at

07.15 – 11.00

Sabtu

07.15 – 12.00

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan sebanyak 34 minggu untuk setiap tahun pelajaran.

C. Kegiatan Tengah Semester

Kegiatan tengah semester direncanakan selama 6 (enam) hari. Kegiatan tengah semester akan diisi oleh peserta didik untuk mengadakan ujian tengah semester.

D. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.

Penentuan hari libu memperhatikan ketentuan berikut ini.:



· Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

· Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini.

§ Libur Awal Puasa

13 September - 15 Oktober. 2006

§ Libur Semester 1

7 Januari - 12 Januari 2008

§ Libur Semester 2

30 Juni – 12 Juli 2008

Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:

§ Tahun Baru

§ Idul Adha

§ Tahun Baru Imlek

§ Tahun Baru Hijriah

§ Hari Raya Nyepi

§ Maulid Nabi Muhammad SAW

§ Wafat Isa Al masih

§ Hari Raya Waisak

§ Kenaikan Isa Al Masih

§ Hari Kemerdekaan R I

§ Isra ‘Miraj Nabi Muhammad

§ Idul Fitri dan Cuti Bersama

§ Hari Raya Natal

E. Jadwal Kegiatan

Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2007/2008 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

JADWAL KEGIATAN TAHUN 2007/2008

NO

JENIS KEGIATAN

PELAKSANAAN

KETERANGAN

1

Rapat Persiapan PSB

2

Penerimaan Peserta didik Baru

12 - 14 Juli 2006

3

Rapat Persiapan KBM Semester I

15 Juli 2007

4

Hari pertama tahun pelajaran 2007/2007

17 Juli 2006

5

Masa Orientasi Peserta didik Kelas X

17 - 19 Juli 2006

6

Rapat Koordinasi TU

Setiap Hari Senin Minggu Kedua

1 X 1 bulan

7

Rapat Kordinasi Wali kelas

Setiap Hari Selasa Minggu Kedua

1 X 1 bulan

8

Rapat Kordinasi Pembina OSIS

Setiap Hari Rabu Minggu Ketiga

1 X 1 bulan

9

Rapat Koordinasi Staf & wakil

Setiap Hari Kamis Minggu Ketiga

1 X 1 bulan

10

Rapat Pleno Komite ( OT Peserta didik Baru )

7 Agustus 2007

11

Peringatan Kemerdekaan RI

17 Agustus 2007

Upacara

12

Ulangan Blok I

3 - 8 Sept. 2007

13

Remedial/Pengayaan

10 - 12 Sept. 2007

Diluar jam Intra

15

Libur Awal Puasa

13 Sept. – 15 Oktober 2007

16

Libur Idul Fitri

16- 20 Okt. 2007

17

Ulangan semester Ganjil

17-22 Des - 2007

18

Remedial/Pengayaan

24 -27 Dest. 2007

Diluar jam Intra

19

Rapat Evaluasi Smt.1 & Persiapan Smt.2

31 Desb. 2007

20

Pembagian LHB

1 Jan. 2007

21

Libur Semester 1

7 - 12 Jan 2008

Tadabur Alam

22

Hari pertama semester 2

14 Jan. 2007

23

Ulangan tengah semester

17 -25 Maret . 2008

24

Remedial/Pengayaan

26 -29 Maret 2008

25

Ulangan semester genap

9 -17 Juni 2008

26

Remedial/Pengayaan

18-24 Juni 2008

27

Rapat Pembentukan Panitia US/UN

38

Ujian Praktik

Perkiraan

32

Ujian Tulis Sekolah

Perkiraan

32

Ujian Tulis Nasional

Perkiraan

30

Ujian Praktik

Perkiraan

31

Ujian Tulis Sekolah

Perkiraan

32

Ujian Tulis Nasional

Perkiraan

35

Rapat Kelulusan

36

Rapat Kenaikan Kelas

25 Juni 2008

Perkiraan

37

Pembagian LHB

29 Juni 2007

BEBERAPA PENGERTIAN / ISTILAH

KURIKULUM adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

SILABUS adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

PENUGASAN TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

KALENDER PENDIDIKAN adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

PERMULAAN TAHUN PELAJARAN adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

MINGGU EFEKTIF BELAJAR adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.

WAKTU PEMBELAJARAN EFEKTIF adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

WAKTU LIBUR adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.